Keadilan dan Kejujuran
Memperjuangkan Keadilan
1. Adil berdasarkan egoisme pribadi
Keadilan dikaitkan dengan keuntungan pribadi, tidak peduli dengan kepentingan orang lain
2. Adil dalam egoisme kelompok
Adil untuk kelompoknya sendiri. Jika kelompoknya mendapat hasil yang bagus maka akan berseru adil tetapi bila tidak maka akan berteriak tidak adil
3. Adil berdasarkan kelayakan bagi orang lain
Pandangan ini dipegang oleh orang orang yang memiliki kepedulian tinggi pada orang lain. Jika suatu perbuatan dapat bermanfaat bagi banyak orang , perbuatan itu adalah adil. Mereka cenderung mengutamakan kepentingan orang lain daripaada dirinya
4. Adil berdasarkan kesamaan derajat
Berpandangan bahwa sesungguhnya derajat kita sebagai manusia adalah sama. Rasa empati yang dimiliki orang penganut paham ini berdasarkan kesamaan derajat, sehingga lebih bijak, baik pada orang lain atau diri sendiri.
5. Adil berdasarkan hukum
Di mata hukum semua mempunyai hak dan kewajiban, tidak dibeda bedakan.
B. Contoh ketidakadilan dalam masyarakat
Anak anak tidak mendapat pendidikan yang layak, kemiskinan, gaji rendah pada para pekerja, diskriminasi wanita, kesewenang wenangan penguasa, penguasa yang diskriminatif, manipulasi hukum
Menurut iman Kristiani keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Keadilan tidak lepas dari tanggungjawab kita bertindak terhadap orang lain, dengan menjamin setiap orang menerima apa yang perlu untuk keberadaan hidup mereka.
C. Dasar Kitab Suci (1 Raja 3: 16-38)
Keadilan yang dihubungkan dengan kebijaksanaan, keadilan merupakan cara bertindak yang didasarkan dengan kemurahan hati.
D. Perjuangkan menegakkan keadilan:
Bertindak tanpa diskriminatif, tidak merampas hak orang lain, bantuan langsung kepada orang orang yang mengalami ketidakadilan, membagikan yang kita punya pada orang yang membutuhkan.
Memperjuangkan Kejujuran
a. Mencontek pada saat ulangan
b. kebiasaan beraalasan macam macam pada saat melakukan kesalahan
c. tidak jujur karena takut dijauhi teman
Akibat : Ketidakpercayaan dari orang lain, hidup kita tidak tentram, selalu was was/ khawatir, saling curiga, bersaing dengan tidak sehat.
Kesimpulan; orang yang tidak jujur adalah orang yang tidak bertanggungjawab dalam hal beriman.
Akibat perbuatan jujur adalah kita memperoleh ketenangan, kegembiraan dan kepuasan serta menciptakan kepercayaan.
B. Dasar Kitab Suci
1. Tindakan Ananias dan Safira yang dikisahkan dalam Kis 5: 1-11, merupakan contoh nyata orang yang mudah menuruti bujukan iblis sehingga mereka sepakat untuk berbuat tidak jujur. Akibat dari tindakan mereka adalah kematian (Kis 5:10). Dusta Ananias dan Safira menyangkut menghujat Roh Kudus. Tindakan mendustai Roh Allah ini tidak terampuni. Orang yang mendustai Allah tidak berpengharapan lagi.
2. Ketika Yesus berkhobah di bukit juga mengingatkan murid-Nya senantiasa bertindak jujur. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (5:37 ).
Dengan hidup benar, maka hidup bersama dapat memungkinkan setiap orang berkembang secara optimal.
Banyak tantangan yang harus kita hadapi dalam mengusahakan kejujuran, yaitu : rasa takut, gengsi, merasa rugi, takut dicemooh, disingkirkan, kurang percaya diri. Dalam sepuluh perintah Allah perintah ke delapan dikatakan "Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia".
C. Usaha yang dapat kita lakukan:
1. Berteman dengan semua orang tanpa membedakan
2. Menghargai karya orang lain
3. menghargai hak setiap orang
4. tidak merampas milik orang lain
5. memberikan bantuan langsung pada orang yang mengalami ketidakadilan
6. membagikan materi pada mereka yang membutuhkan
😇🙏👍
BalasHapus