Memperjuangkan Budaya Kehidupan
Budaya kehidupan dapat diaartikan sebagai sebuah kebiasaan yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai nilai kehidupan. Tujuannya yaitu membangun sikap hormat dan kasih pada hidup
1. Dasar Kitab Suci
a. Dalam Sepuluh Perintah Allah (Dasa Firman) perintah yang ke-5 : “Jangan membunuh” merupakan dasar kehidupan manusia. Hidup manusia diberikan oleh Allah dan harus dihormati, hidup seseorang berharga sehingga tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan orang lain.
b. Kitab suci menjelaskan larangan perintah kelima: “orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kau bunuh” (Kel 23:7).
c. Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah, maka hidup itu suci dan nyawa manusia tidak boleh diremehkan. Bagi manusia, hidup adalah “masa hidup” dan tak ada sesuatu “yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya “ (Mark 8:37).
d. Mat 5: 21-22 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Dalam ayat ini Membunuh diperluas artinya menjadi membuang sesama dari persaudaraan manusia, entah dengan menghilangkan nyawa, entah dengan mengkafirkan, entah dengan membencinya. Jangan sampai menjadi murid Kristus mengucilkan sesama dari lingkungan.
2. Budaya kematian adalah kebiasaan atau tindakan yang tidak menghargai kehidupan.
Contoh- contoh dari budaya kematian :
a. .Pembunuhan
b. Bunuh diri
c. .Aborsi
d.Euthanasia
e..Kekerasan fisi,mental,dsb
Budaya kematian sangat bertentangan dengan kodrat manusia yang dipanggil untuk memelihara dan mengembangkan kehidupan menuju kesempurnaan. Setiap manusia seharusnya memperjuangkan mertabatnya yang luhur dengan membela hak yang paling dasariah dalam dirinya yaitu hak atas kehidupan
Menurut Yesus, melindungi dan membela kehidupan secara bertanggungjawab harus dinyatakan secara tindakan kasih yang konkret kepada sesama Yesus juga sangat menghargai dan menjunjung nilai nilai kehidupan. . Buktinya dalam 3 tahun masa berkarya Yesus selalu keliling untuk mengusir setan, menyembuhkan orang, dan membangkitkan orang mati yang dimana memberikan rahmat kehidupan kepada orang lain.
Kesadaran bahwa hidup itu bernilai merupakan pokok pikiran yang ditegaskan dalam Firman Kelima dari Sepuluh Perintah Allah yang berbunyi “Jangan Membunuh” yang artinya kehidupan manusia diberikan oleh Allah dan harus dihormati, hidup setiap orang bernilai sehingga tidak dapat dikorbankan demi kepentingan orang lain.
Hidup yang sempurna bukan hanya hidup masa kini saja, melainkan hidup yang terarah pada kehidupan kekal di surga. Maka hidup harus ditata berdasarkan kehendak Sang Pencipta.
2. Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan budaya kehidupan :
a. Menghargai Hidup sendiri
Membiasakan hidup sehat, menghindari perbuatan yang dapat merusak tubuh, keteraturaan dalam menjalani kehidupan ini
b. Menghargai hidup orang lain
Membantu mereka yang terkena bencana, membantu yang miskin dan kelaparan, aktif dalam organisasi kemanusian
1. Dasar Kitab Suci
a. Dalam Sepuluh Perintah Allah (Dasa Firman) perintah yang ke-5 : “Jangan membunuh” merupakan dasar kehidupan manusia. Hidup manusia diberikan oleh Allah dan harus dihormati, hidup seseorang berharga sehingga tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan orang lain.
b. Kitab suci menjelaskan larangan perintah kelima: “orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kau bunuh” (Kel 23:7).
c. Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah, maka hidup itu suci dan nyawa manusia tidak boleh diremehkan. Bagi manusia, hidup adalah “masa hidup” dan tak ada sesuatu “yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya “ (Mark 8:37).
d. Mat 5: 21-22 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Dalam ayat ini Membunuh diperluas artinya menjadi membuang sesama dari persaudaraan manusia, entah dengan menghilangkan nyawa, entah dengan mengkafirkan, entah dengan membencinya. Jangan sampai menjadi murid Kristus mengucilkan sesama dari lingkungan.
2. Budaya kematian adalah kebiasaan atau tindakan yang tidak menghargai kehidupan.
Contoh- contoh dari budaya kematian :
a. .Pembunuhan
b. Bunuh diri
c. .Aborsi
d.Euthanasia
e..Kekerasan fisi,mental,dsb
Budaya kematian sangat bertentangan dengan kodrat manusia yang dipanggil untuk memelihara dan mengembangkan kehidupan menuju kesempurnaan. Setiap manusia seharusnya memperjuangkan mertabatnya yang luhur dengan membela hak yang paling dasariah dalam dirinya yaitu hak atas kehidupan
Menurut Yesus, melindungi dan membela kehidupan secara bertanggungjawab harus dinyatakan secara tindakan kasih yang konkret kepada sesama Yesus juga sangat menghargai dan menjunjung nilai nilai kehidupan. . Buktinya dalam 3 tahun masa berkarya Yesus selalu keliling untuk mengusir setan, menyembuhkan orang, dan membangkitkan orang mati yang dimana memberikan rahmat kehidupan kepada orang lain.
Kesadaran bahwa hidup itu bernilai merupakan pokok pikiran yang ditegaskan dalam Firman Kelima dari Sepuluh Perintah Allah yang berbunyi “Jangan Membunuh” yang artinya kehidupan manusia diberikan oleh Allah dan harus dihormati, hidup setiap orang bernilai sehingga tidak dapat dikorbankan demi kepentingan orang lain.
Hidup yang sempurna bukan hanya hidup masa kini saja, melainkan hidup yang terarah pada kehidupan kekal di surga. Maka hidup harus ditata berdasarkan kehendak Sang Pencipta.
2. Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan budaya kehidupan :
a. Menghargai Hidup sendiri
Membiasakan hidup sehat, menghindari perbuatan yang dapat merusak tubuh, keteraturaan dalam menjalani kehidupan ini
b. Menghargai hidup orang lain
Membantu mereka yang terkena bencana, membantu yang miskin dan kelaparan, aktif dalam organisasi kemanusian
Komentar
Posting Komentar